Saturday, December 27, 2014

Sejarah Ringkas Sahabat Nabi Utsman Bin Affan


Assalamu 'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh...,

Sahabat B&B yg Berbahgia, Setelah Beberapa hari yg lalu ane ngebut memposting Artikel-artikel Islami bertemakan Sejarah Ringkas Sahabat Nabi Abu Bakar Assh-Shiddiq R.A dan Umar Bin Khattab R.A, insya Alloh kali ini Pun Ane masih akan memposting Sejarah Ringkas dari Salah Satu Sahabat Nabi yg bernama Utsman Bin Affan R.A, Baiklah Sahabat B&B untuk mempersingkat Waktu dan Kuota, hehehehe...... Kita langsung saja menuju ke Artikel Postingan "Berbagi & Bersilaturahmi Kali ini, Postingan Artikel Islami ini Ane Beri Judul "Sejarah Ringkas Sahabat Nabi Utsman Bin Affan". Semoga Bermanfaat dan Tidak lupa Ane mohon maaf yg sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kesalahan dan Kekurangan didalam Artikel Singkat ini.

"Sekilas Tentang Utsman Bin Affan"

Utsman bin Affan adalah Menantu sekaligus sahabat Nabi Muhammad SAW yang merupakan Khulafaur Rasyidin yang ke-3 Setelah Khalifah Umar Bin Khattab R.A. Nama lengkap beliau adalah Utsman bin affan Al-Amawi Al-Quarisyi, Lahir di Thaif Pada tahun keenam tahun Gajah (±576M) Kira-kira lima tahun lebih muda dari Rasullulah SAW. Utsman adalah putra dari Affan, bin Abu Ash bin, Umayah dan Ibunya bernama Urwah, binti Al Baidik, bin Abdul Muthalib, Utsman bin Affan berasal dari Bani Umayyah. Garis keturunan Utsman bin Affan akan bertemu dengan Rasulullah SAW pada Abdul Manaf Bin Qusyai, Jadi masih satu keturunan (Nenek moyang) dengan Rasulullah SAW. Utsman bin Affan adalah sahabat karib dari Abu Bakar Ash-Shiddiq R.A.

Nama panggilan Utsman bin Affan adalah Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang punya dua cahaya). Rasulullah SAW memberikan gelar Dzunnurrain kepada Utsman bin Affan karena Rasulullah SAW menikahkan dua putrinya kepada Utsman bin Affan, yaitu Siti Roqqoyah dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah SAW berkata "Sekiranya kami punya anak perempuan yang ketiga, Niscaya aku nikahkan kepada Utsman bin Affan". Dari pernikahan Utsman bin Affan dengan Siti Roqoyyah lahirlah seorang anak laki-laki. Tapi tidak sampai besar karena meninggal ketika berumur 6 tahun pada tahun 4 Hijriah.

Utsman bin Affan Menikahi 8 wanita, empat diantaranya meninggal yaitu Fakhosyah, Ummul Banin, Ramlah dan Nailah. Dari perkawinannya lahirlah 9 anak laki-laki, yaitu: Abdullah Al-Akbar, Abdullah Al-Ashgar, Amru, Umar, Kholid, Al-Walid, Sa'id dan Abdul Muluk, Dan 8 anak perempuan.
Utsman bin Affan masuk Islam atas ajakan Abu Bakar Ash-Shiddiq R.A, yaitu sesudah masuk Islamnya Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Harits. Utsman bin Affan adalah salah satu sahabat besar dan sahabat utama Nabi Muhammad SAW, serta termasuk pula golongan As-Sabiqunal Awwalin, yaitu orang-orang terdahulu yg masuk Islam dan beriman.

Utsman bin Affan adalah seorang saudagar yang kaya dan dermawan. Beliau adalah seorang pedagang kain yang kaya raya, kekayaannya ini beliau belanjakan guna mendapatkan keridhaan Allah SWT, yaitu untuk pembangunan umat dan ketinggian Islam. Beliau memiliki kekayaan ternak lebih banyak dari pada orang arab lainya pada saat itu. Saat kaum kafir Quarisy melakukan penyiksaan besar-besaran terhadap umat islam, maka Utsman bin Affan diperintahkan untuk berhijrah ke Habsyah (Abyssinia, Ethiopia). Pada saat itu ikut pula bersama beliau sahabat Rasulullah SAW yg lain seperti Abu Khudzaifah, Zubair bin Awwam, Abdurahman bin Auf, DLL.

Setelah itu datang pula perintah Rasulullah SAW supaya beliau hijrah ke Madinah. Maka dengan tidak berfikir panjang lagi Utsman Bin Affan pun meninggalkan harta kekayaan, usaha dagang dan barang rumah tangganya guna memenuhi perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW. Beliau Hijrah bersama-sama dengan kaum Muhajirin yg lainya. Pada peristiwa Hudaibiyah, Utsman bin Affan dikirim oleh Rasullah SAW untuk menemui Abu Sofyan di Mekkah. Utsman bin Affan diperintahkan Rasulullah SAW untuk menegaskan bahwa rombongan dari Madinah hanya akan beribadah di Ka'bah, lalu segera kembali ke Madinah, bukan untuk memerangi penduduk Mekkah. Pada saat itu suasana kaum muslim sempat tegang ketika Utsman bin Affan tak kunjung kembali. Sehingga kaum muslimin pada saat itu sampai membuat Ikrar Rizwan (bersiap untuk mati bersama untuk menyelamatkan Utsman Bin Affan). Namun pertumpahan darah akhirnya tidak terjadi. Karena Utsman bin Affan kembali ke Madinah dalam keadaan selamat, Lalu Abu Sofyan mengutus Suhail bin Amir untuk berunding dengan Nabi Muhammad SAW. Hasil perundingan ini dikenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyah yg terjadi pada bulan Zulqo'adah tahun 6H. Semasa Nabi Muhammad SAW masih memimpin Umat islam (Sebelum wafat), Utsman bin Affan pernah juga dipercaya oleh Rasulullah untuk menjadi walikota Madinah, sebanyak dua kali masa jabatan. Pertama pada saat terjadinya perang Dzatir Riqa dan yang kedua kalinya pada saat Rasulullah SAW sedang mengikuti perang Ghatfahan.


'’ kedermawanan Khalifah Utsman Bin Affan’’

Utsman bin Affan adalah seorang ahli ekonomi yg terkenal dan sukses, tetapi kesuksesan dan kekayaannya ini tidak membuat dia lupa diri dan menjadikannya seorang yg sombong, justru sebaliknya, Jiwa sosial beliau menjadi semakin tinggi dan berhati lembut sehingga beliau tidak segan-segan untuk mengeluarkan harta kekayaannya untuk kepentingan agama islam dan mendanai perjuangan Rasulullah SAW. Diantara beberapa contoh kedermawanan Khalifah Utsman bin Affan yg dapat tertuliskan disini antaralain adalah:
  1. Utsman bin Affan Memperluas masjid Madinah dan membeli tanah disekitar masjid itu.
  2. Utsman bin Affan menyumbangkan 1000 ekor unta, 70 ekor kuda, dan Uang sebesar 1000 dirham untuk biaya perang Tabuk, yang nilainya sama dengan sepertiga, biaya perang tersebut.
  3. Pada masa kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq Utsman bin
  4. Utsman bin Affan membeli sumur yg jernih airnya dari seorang Yahudi seharga 200.000 dirham yang kira-kira sama dengan harga dua setengah kilogram (2,5 kg) emas pada waktu itu, kemudian beliau mewakafkan sumur itu untuk kepentingan rakyat umum.
  5. Affan pernah memberikan gandum yg diangkut dengan 1000 ekor unta, Untuk membantu kaum miskin yg pada saat itu menderita kelaparan dan kekurangan bahan makanan dikarenakan musim kering yg berkepanjangan.
  6. Dan masih banyak lagi sifat kedermawanan khalifah Utsman bin Affan yg lainnya............

"Proses Peralihan Kekhalifahan dari Umar bin Khattab kepada Utsman bin Affan"

Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah atas dasar musyawarah dan keputusan sidang Panitia enam, yang anggotanya dipilih oleh khalifah Umar bin khatab sebelum beliau wafat. Keenam anggota panitia itu adalah: Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abdurahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam dan Tholhah bin Ubaidillah.
Tiga hari setelah Umar bin khatab wafat, bersidanglah panitia enam ini. Abdurrahman bin Auff memulai persidangan dengan mengatakan siapa diantara mereka yang bersedia untuk mengundurkan diri dari calon khalifah pengganti Umar bin Khattab, Abdurrahman bin Auf lalu menyatakan dirinya mundur dari pencalonan Khalifah. Tiga orang lainnya pun menyusul. Tinggallah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Pada saat itu Abdurrahman bin Auf ditunjuk menjadi penentu, Abdurrahman bin Auf lalu menemui banyak orang untuk meminta pendapat mereka. Namun pendapat masyarakat pun terbelah. Konon pada saat itu, Sebagian besar warga cenderung memilih Utsman bin Affan. Sehingga sidangpun memutuskan Ustman bin Affan sebagai khalifah pengganti Umar bin Khattab. Utsman bin Affan di syahkan menjadi khalifah ke-3 di Masjid Nabawi pada tahun 23H / 644 M. Maka sejak saat itulah Utsman bin Affan menjadi khalifah ketiga dan yang tertua. Pada saat diangkat menjadi khalifah, Beliau telah berusia 70 tahun. Peristiwa ini terjadi pada bulan Muharram tahun 24H. Pengumuman besar-besaran kekhalifahan Utsman bin Affan dilakukan setelah selesai Shalat dimasjid Madinah. Masa kekhalifan Utsman bin Affan merupakan masa yang paling makmur dan sejahtera. Konon menurut beberapa ahli sejarah islam mengemukakan, pada masa itu rakyatnya sampai bisa melakukan ibadah haji sampai berkali-kali. Bahkan seorang budak dijual sesuai berdasarkan berat timbangan badannya. Beliau adalah khalifah pertama yang melakukan perluasan Masjid Al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramainya umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (yaitu ibadah haji). Pada masa kekhalifahannyalah dicetuskan pula adanya polisi keamanan bagi rakyat dan membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara. Hal ini belum pernah dilakukan oleh khalifah - khalifah sebelumnya. Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khotob biasanya mengadili suatu perkara di masjid.Pada masa kekhalifahan beliau juga, khutbah Idul fitri dan Idul adha didahulukan sebelum sholat, Begitu juga adzhan pertama pada sholat Jum'at. Beliau memerintahkan umat Islam pada waktu itu untuk menghidupkan kembali tanah-tanah yang kosong untuk kepentingan pertanian umat islam.
Di masa kekhalifahannya pula, kekuatan Islam dilebarkan dan makin diperkuat pertahanannya dengan mempunyai armada laut yang tangguh untuk pertama kalinya dalam sejarah kemajuan islam. Muawiyah bin Abu Sofyan yang menguasai wilayah Syria, Palestina dan Libanon membangun armada itu, dibawah perintah khalifah Utsman bin Affan. Sekitar 1.700 kapal dipakai untuk mengembangkan wilayah ke pulau-pulau di Laut Tengah. Siprus, Pulau Rodhes digempur. Konstantinopel pun sempat dikepung pada saat itu.
Dan berikut ini adalah prestasi yang diperoleh islam pada masa Khalifah Utsman bin Affan, antara lain :

  1. Menaklukan Syiria, kemudian mengakat Mu'awiyah sebagai Gubernurnya.
  2. Menaklukan Afrika Utara, dan mengakat Amr bin Ash sebagai Gubernur disana.
  3. Menaklukan daerah Arjan dan Persia.
  4. Menaklukan Khurasan dan Nashabur di Iran.
  5. Memperluas Masjid Nabawi, Madinah dan Masjidil Haram, Mekkah.
  6. Membukukan dan meresmikan mushaf yang disebut Mushaf Utsamani, yaitu kitab suci Al-qur'an yang dipakai oleh seluruh umat islam diseluruh dunia sampai sekarang ini. Khalifah Ustman pada saat itu membuat lima salinan dari Alqur'an ini dan menyebarkannya ke berbagai wilayah dan negara Islam.
  7. Memerdekakan seorang budak Setiap hari jum'at (bila ada)

"Sebab-sebab Terjadinya Kekacauan dalam Pemerintahan khalifah Utsman bin Affan"

Pada mulanya pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan berjalan lancar. Namun karena adanya pemecatan seorang Gubernur Kufah yang bernama Mughirah bin Syu'bah yg dipecat karena kinerja yg kurang baik dan penyalah gunakan jabatan, kemudian Khalifah Utsman bin Affan menggantinya dengan Sa'ad bin Abi Waqqas (atas dasar wasiat khalifah Umar bin Khatab), Kemudian Khalifah Utsman memecat pula sebagian pejabat tinggi dan pembesar yang kurang baik lainya, pada saat itu untuk mempermudah pengaturan, dan mengisi kelowongan kursi dari para pejabat dan pembesar itu, Khalifah Utsman memutuskan untuk mengisi dan mengganti sementara dengan famili dan sahabat dekat khalifah Utsman yg kredibel (mempunyai kemampuan) dalam bidang tersebut. Akan tetapi tindakan Khalifah Utsman yg terkesan nepotisme ini, mengundang protes besar dari orang-orang yang dipecat, maka setelah peristiwa pemecatan itu, datanglah gerombolan yang sangat besar dipimpin oleh Abdulah bin Saba' yang menuntut agar pejabat dan para pembesar yang baru diangkat oleh Khalifah Utsman untuk menggantikan pejabat yg dipecat ini supaya diganti lagi atau dibatalkan. Usulan dari gerombolan yg dipimpinan Abdullah bin Saba' ini ditolak oleh khalifah Utsman. Karena beberapa alasan. Abdullah Bin Saba' adalah adalah seorang pemimpin sebuah aliran yg disebut Syi'ah.

Karena merasa sakit hati, Abdullah bin Saba' kemudian membuat propoganda (mengembangkan pemahaman) yang hebat dan membentuk semboyan anti Bani Umayah (termasuk anti Utsman bin Affan dan khalifah sebelumnya), Sehingga membuat penduduk setempat banyak yang termakan hasutan Abdullah bin Saba'. Yang akhirnya mengakibatkan, berdatangannya penduduk dari tiap daerah ke madinah dalam jumlah yg sangat besar (ribuan) untuk menuntut kepada Khalifah Utsman bin Affan, Namun tuntutan dari mereka ini tidak dikabulkan oleh khalifah Utsman karena bertentangan dengan aturan kepemerintahan yg berlaku pada saat itu, kecuali tuntutan dari orang Mesir, yaitu agar khalifah Utsman memecat Gubernur Mesir, Abdullah bin Abi Sarah, dan menggantinya dengan Muhammad bin Abi Bakar. Karena tuntutan orang mesir itu telah dikabulkan oleh khalifah Utsman, maka mereka segera kembali ke mesir, Tetapi sebelum mereka kembali ke mesir, mereka bertemu dengan seseorang yg mengaku-ngaku membawa surat yg mengatas namakan dari khalifah Utsman bin Affan. Yg isinya adalah perintah agar Gubernur Mesir yang lama yaitu Abdulah bin Abi sarah membunuh Gubernur Muhammad Abi Bakar Gubernur baru (Padahal surat itu adalah surat palsu / rekayasa yg dibuat untuk mengadu domba dan menjatuhkan khalifah Utsman), Karena itu, mereka kembali lagi ke madinah untuk meminta penjelasan tentang surat itu, dan berniat untuk membunuh Khalifah Utsman bila ternyata surat itu memang benar dari khalifah Utsman, karena mereka merasa dipermainkan dan dikhianati oleh khalifah Utsman.

Setelah surat itu diperiksa oleh Utsman bin Affan, terungkaplah bahwa sebenarnya yg membuat surat itu adalah Marwan bin Hakam. Akan tetapi suatu hal yg tidak disangka dari sebelumnya, walaupun mereka sudah tahu siapa yg membuat surat itu, mereka tetap menuntut dua hal kepada Khalifah Utsman, yaitu:

  1. Supaya Marwan bin Hakam di qishas (hukuman bunuh karena telah membunuh orang).
  2. Supaya Khalifah Utsman meletakan jabatannya sebagai Khalifah.
Kedua tuntutan orang mesir itu tidak dipenuhi oleh Utsman bin Affan dan dengan penuh kebijaksanaan Khalifah Utsman menjawab:

Jawaban untuk tuntutan pertama, "karena Marwan baru berencana membunuh dan belum benar-benar membunuh", makanya dia tidak akan dihukum qishas, Sedangkan jawaban dari tuntutan kedua, Beliau berpegang teguh pada pesan Rasullulah SAW, "Bahwasanya engkau Utsman akan mengenakan baju kebesaran, Apabila engkau telah mengenakan baju itu, janganlah engkau melepaskannya".

Setelah mengetahui bahwa khalifah Utsman bin Affan tidak mau mengabulkan tuntutan mereka, maka mereka melanjutkan dengan pemberontakan, pengintaian, dan percobaan pembunuhan kepada khalifah Utsman sampai lebih dari empat puluh hari lamanya mereka mengintai rumah Khalifah Utsman. Situasi saat itu dari hari kehari semakin memburuk. Rumah khalifah Utsman dijaga ketat oleh sahabat-sahabat beliau, seperti: Ali bin Thalib, Zubair bin Awwam, Muhammad bin Thalhah, Hasan dan Husein bin Ali bin Abu Thalib, dan muslimin yg lainnya, akan tetapi karena kelembutan hati dan kasih sayang Khalifah Utsman, beliau tetap menghadapi kondisi seperti itu dengan sabar, ikhlas, pasrah, dan tutur kata yang santun nan penuh kebijaksanaan, Khalifah Utsman tidak sedikit pun merasa takut ataupun gentar untuk tetap memperjuangkan agama Allah dan memegang teguh ajaran islam.

Hingga pada suatu hari, tepat pada waktu yg telah Allah SWT tentukan, dan Allah SWT mengizinkan hal itu terjadi, tanpa diketahui oleh pengawal-pengawal rumah Utsman bin Affan, masuklah salah seorang dari gerombolan pemberontak yaitu Muhammad bin Abu Bakar (Gubernur Mesir yang Baru) dan membunuh Utsman bin Affan yang sedang membaca Al-Qur'an. Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa yang membunuh Khalifah Utsman bin Affan adalah Aswadan bin Hamrab dari Tujib, Mesir. Riwayat lain pula menyebutkan pembunuh nya adalah Al Ghafiki dan Sudan bin Hamran.

Beliau wafat pada tanggal 12 Zulhijah 35H atau 20 Mei 655M. dalam usia 82 tahun setelah menjabat sebagai Khalifah selama 12 tahun. Beliau dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah.

Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, Semoga amal ibadah dan segala perjuangan, dan pengorbanan beliau diterima Allah SWT, Amin Ya Robbal 'alamin...,

Sekian dulu Postingan Ane Tentang "Sejarah Ringkas Sahabat Nabi Utsman bin Affan" Semoga bermanfaat mohon maaf yg sebesar-besarnya atas segala kesalahan dan kekurangan yg terdapat dalam artikel singkat ini, Wabillahi taufik wal hidayah, Wassalamu 'alaikum Warahmatullohi Wabarokatuhu....


Lihat daftar postingan B&B lainnya KLIK DISINI
Kembali ke Halaman Utama KLIK  DISINI

No comments:

Post a Comment