Saturday, December 27, 2014

Sejarah Ringkas Sahabat Nabi Ali Bin Abi Thalib


Assalamu 'alaikum, Wr, Wb...,

Selamat datang semuanya di Blog Berbagi dan Bersilaturahmi (B&B) www.yokiwahidin.blogspot.com sebelumnya ane ucapkan terimakasih yg sebanyak - banyaknya kepada siapa saja yg telah menyempatkan waktunya untuk mampir atau berkunjung ke blog sederhana ini, Salam kenal dari Ane "Yoki Wahidin" Admin di Blog ini, Semoga Blog ini bermanfaat khususnya buat Ane Pribadi umumnya buat semua sahabat "Berbagi dan Bersilaturahmi" dimanapun anda berada, Amin Ya Robbal 'alamin...,

Sahabat B&B yg berbahagia, Setelah beberapa hari yg lalu Ane memposting tentang sejarah Ringkas Sahabat Nabi Abu Bakar Ash-Shiddiq R.A, Umar Bin Khattab R.A, dan Utsman Bin Affan R.A, Insya Alloh pada kesempatan kali ini Ane akan lanjutkan dengan memposting sejarah Ringkas Ali Bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah Untuk melengkapi Sejarah Ringkas Sahabat Kulfaur Rasyidin, yg insya Alloh artikel ini pun akan digunakan sebagai bahan materi makalah pada "Pesantren Kilat Liburan Ikatan Santri Madrasah Al-Amanah (ISMA) Masjid Agung Buahbatu Kota Bandung" yg dilaksanakan dari tgl 29 Desember 2014 s.d 4 januari 2015. Baiklah Sahabat B&B untuk menghemat energi dan biaya hehehehe....... Kita langsung saja menuju kepada artikelnya, Artikel ini Ane beri judul "Sejarah Ringkas Sahabat Nabi Ali Bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah" Semoga bermanfaat dan mohon Maaf yg sebesar besarnya bila dalam artikel ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, maklum Ane juga masih dalam tahap belajar, hehehe...... (Admin: Yoki Wahidin)


......................................................


"Sekilas Tentang Ali Bin Abi Thalib"

Ali Bin Abi Thalib lahir sekitar 13 Rajab 581M, Dua belas tahun lebih muda dari Rasulullah SAW, Nama lengkap beliau adalah Ali bin Abi Thalib, bin Abdi Manaf, bin Abdul Muththalib, bin Hasyim, bin Abdi Manaf, bin Qushay, bin Kilab, bin Murrah, bin Ka'ab, bin Luay, bin Ghalib, bin Fihr, bin Malik, bin An-Nadhar, bin Kinanah, Abul Hasan. Beliau adalah keponakan sekaligus menantu Rasulullah SAW (Suami dari puteri Puteri Rasulullah SAW yg bernama Fathimah az-Zahra). Ibu Ali bin Abi Thalib adalah Fathimah, binti Asad, bin Hasyim, bin Abdi Manaf, bin Qushay. Ali bin Abi Thalib memiliki beberapa orang saudara laki-laki yaitu: Thalib, Aqiel dan Ja'far. Mereka semua lebih tua dari Ali bin Abi Thalib, Masing-masing terpaut sepuluh tahun. Ali bin Abi Thalib memiliki dua orang saudara perempuan yaitu: Ummu Hani' dan Jumanah. Keduanya adalah puteri Fathimah binti Asad, Ayah beliau (Abu Thalib) adalah paman kandung yang sangat menyayangi Rasulullah SAW namun Abi Thalib tidak beriman kepada Rasulullah SAW Bahkan mati dalam keadaan belum masuk islam, Ali bin Abi Thalib adalah termasuk kepada sahabat Asabiqunal Awwalun dan Khulafaur Rasyidun.

Menurut ahli sejarah islam, meriwayatkan bahwa Ali Bin Abi Thalib merupakan bocah (Anak Kecil) yang pertama kali masuk Islam, sebagaimana halnya dengan Siti Khadijah (Istri Rasulullah SAW yg pertama) adalah wanita yang pertama kali masuk Islam, Zaid bin Haritsah adalah budak yang pertama kali masuk Islam, Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah lelaki merdeka yang pertama kali masuk Islam. Ali bin Abi Thalib Memeluk Islam dalam usia sangat muda (Masih bocah) disebabkan karena beliau berada di bawah tanggungan / asuhan Rasulullah SAW, Yaitu pada saat penduduk Mekah tertimpa masa paceklik dan kelaparan, Rasulullah SAW mengambil beliau dari ayahnya dan merawatnya. Dan dari mulai saat itulah Ali bin Abi Thalib hidup bersama Rasulullah SAW. Ketika Allah SWT mengutus beliau (Muhammad SAW) menjadi seorang Rasul yg membawa kebenaran, Siti Khadijah serta yg tinggal satu rumah dengan Rasulullah SAW, termasuk di dalamnya adalah Ali bin Abi Thalib, segera memeluk Islam. Setelah itu masuk islamlah Abu Bakar Ash-Shiddiq dan sahabat yg lainnya.

Disebabkan karena Ali bin Abi Thalib sudah hidup dari kecil bersama Rasulullah SAW, jadi tidak heran jika beliau memiliki kepribadian baik dan berakhlak yang mulia, karena sejak kecil Ali bin Abi Thalib sangat dekat dan diperhatikan sekali perkembangannya oleh Rasulullah SAW. Ali bin Abi Thalib adalah orang shaleh, Adil dalam segala hal, tegas dalam segala urusan, Ahli dalam bidang kemiliteran dan mampu menggunakan alat-alat perang terutama dalam menggunakan pedang. Karena kepandaiannya itu sehingga banyak orang-orang kafir Quraisy yang mati di ujung pedangnya dalam peperangan. Ketika Utsman bin Affan menjadi Khalifah menggantikan Khalifah Umar bin Khattab. Ali bin Abi Thalib pun menyetujuinya,
Kematian Khalifah Utsman bin Affan ditangan pemberontak membuat pusat pemerintahan Islam di Madinah tidak menentu dan suasana pada saat itu menjadi resah, disamping itu para pemberontak masih bebas berkeliaran baik itu pemberontak dari Mesir, Kuffah, ataupun dari Basrah. Dalam keadaan seperti ini penduduk Madinah pada saat itu terbagi menjadi beberapa golongan diantaranya:


  1. Golongan pemberontak yang menobatkan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah menggantikan Utsman bin Affan, Beberapa sahabat pun terpaksa ikut mendukung karena takut kepada ancaman dan kekejaman para pemberontak itu, seperti Talhah dan Zubeir.
  2. Golongan yang menuntut balas atas kematian Utsman bin Affan yaitu dari keluarga Umayyah yang dipimpin oleh Gubernur Syam (Irak).
  3. Golongan yang menentang pengangkatan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah ke empat menggantikan Khalifah Umar bin Khattab, karena belum disetujui sepenuhnya oleh umat Islam secara utuh. 
  4.  

  ''Keutamaan Ali Bin Abi Thalib''

Ali bin Abi Thalib adalah sahabat yg terkenal sebagai salah satu sahabat pemberani, hingga Rasulullah SAW menugaskan beliau untuk tidur di rumah Rasulullah SAW, saat Rasulullah SAW akan berangkat hijrah ke Madinah, di tengah kepungan pemuda-pemuda Quraisy yang pada saat itu telah siap dengan pedang-pedang tajam semangat yg tinggi untuk membunuh Rasulullah SAW. Pada bulan Ramadhan, tahun ke 2 Hijriyah, Ali bin Abi Thalib ditugaskan membawa panji perang Badar, sebuah peperangan dahsyat yang telah mengukir kejayaan Islam. Pada tahun 7 Hijriyah, Rasulullah SAW kembali memberi kepercayaan kepada Ali bin Thalib untuk kembali memegang bendera perang Khaibar.

Ali bin Abi Thalib adalah sosok yang masyhur dalam kefasihan dan ketajaman bicara, hingga Rasulullah SAW memercayainya untuk menyampaikan ayat-ayat Al-Qur'an dari awal surat Al-Bara'ah (At-Taubah) kepada orang-orang kafir Quraisy di musim haji tahun 9H. Ali bin Abi Thalib selalu menyertai Rasulullah SAW dalam semua peperangan, kecuali pada saat perang Tabuk (Ali bin Abi Thalib tidak mengikutinya) karena Rasulullah SAW memberi kepercayaan kepadanya untuk menggantikan posisi Rasulullah SAW di Madinah, suatu amanah yang besar tentunya karena harus mempertanggung jawabkan Madinah ketika ditinggalkan Rasulullah SAW mengikuti perang Tabuk, Sempat Ali bin Abi Thalib merasa bersedih karena tidak bisa menyertai Rasulullah SAW berperang, Tapi beliau tetap tunduk dan Patuh terhadap perintah Rasulullah SAW sebagai pemimpinnya.

Sebenarnya masih banyak lagi keutamaan dari Ali bin Thalib, tapi disini Ane hanya menulis sebagian kecil dan diantaranya saja dari keutamaan-keutamaan Ali bin Abi Thalib yg bisa tertuliskan dalam artikel ini .


"Detik-detik akhir masa kepemimpinan Ali Bin Thalib"

Peperangan besar (Nahrawan) antara Ali bin Abi Thalib dan firqah Khawarij yg terjadi pada sekitar tahun 39H, Menyisakan api dendam, fitnah dan bara kebencian di dalam dada para khawarij (Khawarij adalah kelompok yg awalnya mendukung namun akhirnya memberontak) Dalam peperangan besar ini, Ali bin Abi Thalib menumpas habis sebagian besar Khawarij. Sesuai dengan perintah Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib berkata di hari ketika terjadinya perang Nahrawan "Aku diperintah oleh Rasulullah SAW untuk memerangi Al-Mariqin (orang-orang yang keluar), dan mereka itu adalah Al-Mariqin."

Sisa-sisa para Khawarij yang berhasil melarikan diri dari perang Nahrawan lari dengan membawa kebencian yg sangat dalam kepada Ali bin Abi Thalib dan islam, hingga kemudian mereka melakukan suatu pertemuan rahasia untuk merencakan pembunuhan terhadap Ali Bin Abi Thalib.

Demikianlah ketentuan Allah SWT atas hamba-Nya yang beriman. Allah SWT menetapkan cobaan sesuai kadar keimanan hambanya. Allah SWT akan menjadikan wafatnya 'Ali bin Abi Thalib sebagai musibah yang mengangkat beliau kepada derajat tinggi dan mulia di sisi Allah SWT. Sebenarnya Jauh-jauh hari sebelum peristiwa pembunuhan Ali bin Abi Thalib terjadi. Rasulullah SAW telah mengabarkan kepada Ali bin Abi Thalib tentang musibah yang akan menimpanya kelak. Beliau (Rasulullah SAW) telah bersabda: "Orang yang paling binasa dari umat terdahulu adalah penyembelih unta (dari kaum Nabi Shalih), Dan manusia yang paling celaka dari umat ini adalah orang yang membunuhmu, Wahai Ali," Seraya Rasulullah SAW menunjuk kening Ali Bin Abi Thalib, letak dari anggota tubuh Ali Bin Abi Thalib yg akan terkena tebasan pedang pembunuhnya nanti (Haditsini diriwayatkan Ibnu Sa'd dalam "Ath-Thabaqatul Kubra" (3/35) dengan sanad mursal, akan tetapi memiliki syawahid (penguat-penguat) dari hadits lain. Hadits di atas ini adalah kabar akan kewafatannya 'Ali bin Abi Thalib dalam keadaan syahid, sekaligus sebagai hukum kesesatan bagi mereka yang telah membunuh Ali bin Abi Thalib.


"Rencana Pembunuhan Khalifah Ali Bin Abi Thalib"

Kesesatan dan kegelapan telah menutupi hati para Khawarij hingga mereka sudah tidak bisa lagi membedakan kebenaran dan kesesatan, Sehingga mereka menganggap Ali Bin Abi Thalib pantas dibunuh hanya karena kebencian dan balas dendam mereka terhadap islam dan Ali bin Abi Thalib.

Pada saat itu ada tiga orang Khawarij, yaitu Abdurrahman bin Muljam Al-Muradi, Al-Burak bin Abdillah At-Tamimi dan 'Amr bin Bukair at-Tamimi, mereka berkumpul di Mekah, membuat kesepatakan bersama dan bertekad bulat untuk membunuh tiga shahabat mulia Rasulullah SAW, yaitu: Ali bin Abi Thalib, Mu'awiyah bin Abi Sufyan, dan 'Amr bin Al-Ash.

Demikianlah apabila hati telah mengeras dan hidayah Allah SWT telah dijauhkan dari seorang manusia. Mereka merencanakan untuk membunuh ketiga sahabat mulia ini hanya karena dendam terhadap islam dan Ali bin Abi Thalib, Rencana busuk itupun mereka mulai, Segala jalan akan mereka tempuh untuk menyingkirkan dan melenyapkan sahabat - sahabat mulia yang mereka benci ini. Kesepakatan dalam pertemuan rahasia tersebut adalah, Abdurahman bin Muljam bertugas untuk membunuh Ali bin Abi Thalib, Al-Buraq bertugas membunuh Mu'awiyah, dan 'Amr bin Bukair bertugas membunuh 'Amr ibnul 'Ash.
Demikianlah pembicaraan dan kesepakatan mereka pada saat itu.

Kekejian telah mereka sepakati, tekad bulat dan sesat telah mereka tetapkan, dan mereka semua telah berjanji untuk tidak saling mengkhianati dalam misi pembunuhan sahabat-sahabat ini sampai berhasil membunuhnya, atau harus terbunuh dalam menunaikan misi keji ini. Hati mereka telah terkunci, akal sehat mereka telah diliputi kesesatan yg sangat nyata dan syetan pun telah menguasai hati mereka. Kemudian pergilah mereka bertiga melangkahkan kaki menuju negeri kediaman tiga sahabat Rasulullah SAW tersebut untuk sebuah tekad, pembunuhan yg telah mereka rencanakan.

Untuk selanjutnya, kita tinggalkan dulu kisah Al-Burak dan 'Amr bin Bukair, Karena disini dalam artikel singkat ini, hanya akan meriwayatkan perjalanan Ibnu Muljam Al-Muradi dalam kisah wafatnya Ali bin Abi Thalib Radiallahu 'anhu.

Ibnu Muljam Al-Muradi datang ke Kufah. Dengan menampakkan banyak kebaikan, Rajin ibadah serta menyembunyikan rencana jahatnya untuk membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dengan sembunyi-sembunyi, dia temui dan kumpulkan antek-antek Khawarijnya dalam waktu yang cukup lama, dia matangkan rencana jahatnya, dia siapkan pedang, yg sangat tajam yg direndam dalam racun untuk memuaskan hawa nafsu biadabnya, Demikianlah setan membisikkan kesesatan dan kegelapan di relung hatinya.


"Wafatnya Ali Bin Abi Thalib"

Malam Jum'at, sekitar17 Ramdahan 40H adalah waktu yang direncanakan Ibnu Muljam untuk membunuh Ali Bin Abi Thalib, Keluarlah orang yang paling hina ini (Ibnu Muljam Al-Muradi) untuk mewujudkan rencana busuknya, di tengah keheningan akhir malam, dia dapati Ali bin Abi Thalib sedang berjalan dengan penuh ketawadhu'an kepada Allah SWT, dan penuh kecintaan pada Rabbul 'Alamin, Pada saat itu Ali bin Abi Thalib keluar rumah dan menuju masjid dalam keadaan lebih awal dari biasanya dengan tujuan untuk mengajak kaum muslimin melaksanakan shalat shubuh berjamaah, untuk berdiri dan bersimpuh di hadapan Allah SWT sebagai bentuk penghambaannya. Wajah yg bersinar dan hati yg hidup tampak dari sosok manusia calon syuhada (menantu Rasulullah SAW ini), Beliau berjalan menuju saat-saat yang telah Allah SWT tetapkan pada kewafatannya. Dengan tiba-tiba, Ibnu Muljam menebaskan pedangnya dengan penuh kekuatan ke arah Ali bin Abi Thalib tepat mengenai kening (yang pernah diisyaratkan Rasulullah SAW dengan telunjuk beliau yang mulia), "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un" Pedang yg sangat tajam dan beracun telah mengenai kening Ali bin Abi Thalib, Bukan hanya sekadar goresan, namun luka yg sangat dalam hingga mencapai ubun-ubun beliau, Semoga Allah SWT meridhai-Nya, Kening yg senantiasa bersujud kepada Allah SWT, Kening yang dipandang Rasulullah SAW dengan penuh cinta dan kasih sayang, Kening yang telah penuh dengan debu jihad bersama Rasulullah SAW, Kening yang telah dijamin selamat dari api neraka, kini disambar pedang Ibnu Muljam, Darah pun bersimbah. Awan kelabu meliputi Kufah, menorehkan kepedihan dalam catatan sejarah Islam.

Allah SWT menetapkan syahid bagi beliau dan menetapkan kecelakaan dengan secelaka-celakanya bagi Ibnu Muljam, Sebagaimana sabda Rasulullah SAW "Dan manusia yang paling celaka dari umat ini adalah orang yang membunuhmu, wahai Ali..!". Ketika pedang itu mengenai Ali bin Abi Thalib, beliau berseru: "Jangan biarkan orang ini lepas...!" Orang-orang yang mendengar seruan Ali bin Abi Thalib bergegas mengejar menangkap Ibnu Muljam Al-Muradi.

Malam Ahad, Sebelas hari tersisa dari bulan Ramadhan sekitar tahun 40H, wafatlah Ali bin Abi Thalib, Beliau dimandikan oleh kedua putranya, Al-Hasan dan Al-Husain (dua cucu Rasulullah SAW) serta Abdullah bin Ja'far (keponakannya), dan dikafani dengan tiga lembar kain tanpa memakai gamis, sebagaimana Rasulullah SAW dikafani. Ali bin Abi Thalib dibunuh dalam keadaan menuju shalat shubuh, Meninggal dalam usia yg ke 63 setelah 4 tahun 8 bulan 22 hari menjadi khalifah yg ke 4, Subhanalloh.... Walhamdulillah, Lailaha illallohu wallahu akbar, walahaula walaquwwata illa billahil 'aliyyil Adzim....

Sahabat B&B yg sama-sama mencari keridhoan Allah SWT, Demikianlah Sejarah Ringkas Sahabat Nabi Ali bin Abi Thalib yg ane ketahui, Ane cukupkan sekian dulu postingan singkat ini, Semoga bermanfa'at, Mohon ma'af atas segala kesalahan dan kekeliruan yang terdapat didalam artikel dan blog ini, Tak lupa ane ucapkan Terimakasih yang sebanyak² nya atas waktu yang telah anda luangkan untuk mengunjungi dan memabaca artikel yang terdapat didalam blog ini, Ane tunggu komentar, saran, dan masukannya untuk kemajuan dan perbaikan blog ini. Wassalamu 'alaikum Wr, Wb... 

 Untuk melihat Daftar isi dan Postingan lainnya KLIK DISINI 

Kembali Ke Halaman Utama KLIK DISINI

1 comment:

  1. membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di HONGKONG,akhirnya saya coba untuk menhubungi KI ANGEN JALLO dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg diberikan KI ANGEN JALLO meman betul2 terbukti tembus dan saya sangat bersyukur berkat bantuan KI ANGEN JALLO kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya tidak bisa membalas budi baik KI ANGEN JALLO sekali lagi makasih yaa KI dan bagi teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja KI ANGEN JALLO DI 0 8 5-2 8 3-7 9 0-4 4 4 insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar benar kisah nyata dari saya seorang TKW


    membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di HONGKONG,akhirnya saya coba untuk menhubungi KI ANGEN JALLO dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg diberikan KI ANGEN JALLO meman betul2 terbukti tembus dan saya sangat bersyukur berkat bantuan KI ANGEN JALLO kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya tidak bisa membalas budi baik KI ANGEN JALLO sekali lagi makasih yaa KI dan bagi teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja KI ANGEN JALLO DI 0 8 5-2 8 3-7 9 0-4 4 4 insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar benar kisah nyata dari saya seorang TKW

    ReplyDelete