Friday, December 26, 2014

Sejarah Ringkas Sahabat Nabi Umar Bin Khattab



Assalamu 'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh...,

Sahabat B&B yg berbahagia, Jumpa lagi nih bersama Ane di Blog sederhana ini dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan berbagi bersama sahabat B&B dimanapun anda berada, Setelah beberapa hari yg lalu Ane memposting "SEJARAH RINGKAS KHALIFAH ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ R.A" insya Alloh pada kesempatan kali ini Ane masih memposting Artikel islami yg masih berkaitan dengan postingan sebelumnya, dan insya Alloh akan digunakan juga sebagai bahan makalah untuk Pesantren Kilat Liburan Semester Satu 2014 (SANLAT) yg akan dilaksanakan di Masjid Agung Buahbatu Kota Bandung tepatnya tanggal 29 S.d 5 Desember 2014. Baiklah Sahabat B&B agar tidak terlalu panjang dalam basa-basi nya hehehehe..... kita langsung saja menuju kepada artikel nya, Postingan artikel Ane kali ini akan ane beri Judul "SEJARAH RINGKAS KHULAFA-UR RASYIDIN UMAR BIN KHATTAB R.A"


"Sejarah Ringkas Sahabat Nabi Umar bin Khattab''

Umar bin Khattab Adalah khalifah kedua yang menggantikan Abu Bakar Ash-Shiddiq yg bernama lengkap Umar Al-Khattab Bin Khattab, bin Nufail, bin Abdul Uzza, bin Riyah, bin Abdullah, bin Qarth, bin razakh, bin Adiy, bin Ka'ab, bin Lu'ay Al Quraisyi Al'Adawiy. Ibunya adalah Hayyah binti Jabir bin Abi Habib Al-Fahmiyah. Kakeknya Umar bin Khattab (Nufail bin Abdul Uzza) memiliki dua anak laki-laki, yaitu Khattab (Bapaknya Umar Al-Khattab) dan abdu nahm. Abdu Nahm tidak memiliki keturunan, dia terbunuh pada saat perang fijar. Umar bin khattab lahir di Mekkah pada tahun 583M, dua belas tahun lebih muda dari Rasulullah SAW, Umar bin Khattab termasuk kelurga dari keturunan Bani Suku Ady (Bani Ady). Suku yang sangat terpandang dan berkedudukan tinggi dikalangan orang-orang Quraisy pada saat itu. Umar memiliki postur tubuh yang tegap dan kuat, wataknya keras, pemberani dan tidak mengenal gentar, dan pandai berkelahi, hingga menjadikan banyak musuhnya menjadi gentar dan takut ketika berhadapan dengannya. Beliau juga memiliki kecerdasan yang luar biasa, tutur bahasanya halus dan fasih. Umar bin Khatthab adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yg dimuliakan dan berjasa besar dalam sejarah perkembangan islam. Peranan Umar bin Khattab dalam sejarah Islam sangat menonjol kerena perluasan wilayah islam, disamping dari kebijakan-kebijakan politik lain yg beliau terapkan dalam masa kepemimpinannya. Adanya penaklukan besar-besaran pada masa pemerintahan Umar bin Khattab merupakan fakta yg diakui kebenarannya oleh sejarah. Sehingga islam bisa berkembang, besar, dan menyebar luas seperti sekarang ini.

Umar bin Khatab dikenal sebagai seorang pemimpin / Khalifah yang sangat disayangi rakyatnya karena perhatian dan tanggung jawabnya yang luar biasa pada rakyatnya. Salah satu kebiasaannya adalah melakukan pengawasan langsung sendirian dan berkeliling kota untuk mengawasi kehidupan rakyatnya. Dalam banyak hal Umar bin Khatthab dikenal sebagai tokoh yang sangat bijaksana, kreatif, bahkan genius. Keunggulan yang dimiliki Umar bin Khattab adalah karena keberanian dan ketegasannya, sehingga membuat kedudukannya semakin dihormati dikalangan masyarakat Arab, dan oleh sebab ini pulalah sehingga kaum Quraisy pada saat itu memberi gelar "Singa padang pasir", dijuluki pula "Abu Faiz" karena kecerdasan dan kecepatan dalam berfikirnya, dan Rasulullah SAW pun memberi julukan Al-Faruq (Yang dapat membedakan antara yg benar dan yg bathil) kepada Umar bin Khattab.


"Sekilas kisah perihal masuk islam nya Umar Bin Khattab"

Sebelum Umar bin Khattab masuk / memeluk islam, Beliau itu adalah salah seorang diantara yg paling keras, berani, dan tegas dalam menentang syari'at dan ajaran islam, Umar bin Khattab sebelum masuk islam adalah salah satu orang yg memusuhi Nabi Muhammad SAW dan sangat membenci sekali terhadap kaum muslimin, Bahkan tidak sedikit korban kekejaman Umar bin Khattab karena kebenciannya terhadap umat islam yg salah satunya adalah seorang muslimah bernama ZINNIRAH (Klik disini untuk Membaca Mutiara Kisah Muslimah Zinnirah) Sebelum Umar Bin Khattab masuk islam bahkan beliau sampai pernah mengubur hidup-hidup putrinya sebagai bukti dari ketegasan, keberanian, dan jiwa kepemimpinannya.

Sebenarnya terdapat banyak sekali kisah tentang peristiwa masuk Islam nya Umar bin Khattab, Namun disini Ane hanya menulis salah satu dari kisah yg paling fenomenal, Ringkas, dan mudah dipahami saja, yaitu:
Pada suatu ketika Umar bin Khattab mendengar kabar kalau saudara perempuan dan suaminya telah masuk islam, padahal pada saat itu umar adalah salah satu dari orang sangat membenci Nabi Muhammad SAW dan umat islam, Lalu Umar bergegas pergi ke rumah saudara perempuannya itu, padahal pada awalnya dia berniat untuk pergi ke kediaman Rasulullah SAW dengan tujuan untuk membunuh Rasulullah SAW.
Pada saat itu tujuan utama dan sebenarnya Umar bin Khattab adalah untuk mendatangi kediaman Rasulullah SAW dan berniat untuk membunuh Rasulullah SAW, tapi ditengah perjalanan Umar bin Khattab mendengar kabar bahwa saudara perempuannya telah masuk islam bersama suaminya, bahkan pada saat ini sedang diajarkan membaca Al-Qur'an oleh Khabbab bin Art. Dengan sangat marah sekali kemudian Umar bin Khattab menuju kerumah saudara perempuannya itu, untuk membuktikan kebenaran kabar tersebut.

Ketika Umar bin Khattab sampai kerumah saudara perempuan nya itu, didapatilah kebenaran tentang kabar itu, ternyata benar saudara perempuan dan suaminya telah masuk islam dan pada saat itu sedang membaca Al-Qur'an bersama suaminya dan Khabbab bin Art. Kemudian masuklah Umar bin Khattab ke rumah saudara perempuannya itu dalam keadaan sangat marah. Tanpa bertanya dan berpikir panjang kemudian Umar langsung menendang dan menganiyaya saudara perempuanya itu. Namun karena melihat saudara perempuannya terluka akibat perbuatannya maka dia terdiam sejenak, Rasa iba dan kasih sayangnya nya pun perlahan mulai hadir kembali, menyerang, dan melumpuhkan nafsu amarah yg saat itu menguasainya. Tanpa sengaja Umar bin Khattab melihat kertas yang berisi surat Al-Qur'an yg tadi sedang mereka baca, dia hendak mengambil dan melihat surat itu namun tidak diizinkan oleh adiknya sebelum Umar bin Khattab berwudhu terlebih dahulu.

Karena pada saat itu Umar bin Khattab dilanda kepenasaranan yg sangat besar dengan ayat Al-Qur'an itu, Kemudin Umar pun berwudhu. Setelah berwudhu, kemudian Umar membaca surat tersebut yaitu penggalan surat Thoha. Dan pada saat itu datanglah hidayah dari Allah SWT kepada Umar bin Khattab, Hingga hatinya menjadi lembut dan tumbuhlah keyakinan bahwa memang benar hanya Allah SWT lah yang patut disembah dan Nabi Muhammad SAW adalah Rasul / utusan Allah.

Sebelum Umar bin Khattab masuk Islam, Rasulullah SAW pernah berdo'a supaya Salah satu dari dua Umar dimekah pada saat itu memeluk islam, Berikut adalah do'a yg diucapkan Rasulullah SAW pada saat itu
"Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang dari dua orang yang lebih Engkau cintai, Umar bin Khattab atau Abu Jahal bin Hisyam". Do'a ini diungkapkan dan diberitahukan oleh Khabbab bin Art kepada Umar bin Khattab setelah melihat Umar mendapat hidayah dari Allah SWT dan mulai meyakini akan ke Esaan Allah SWT yg berawal dari peristiwa di rumah saudarinya. Maka setelah peristiwa itu terjadi semakin menguatlah keyakinan Umar bin Khattab pada Allah SWT. dan Umar bin Khattab bergegas menemui Rasulullah SAW untuk mengucapkan dua kalimat Syahadat sebagai syarat pertama untuk menjadi seorang muslim.


"Proses Pengangkatan Kahlifah Ummar Bin Khattab"

Pada hari senin tanggal 21 Jumadil Akhir 13H / 22 Agustus 634M Abu Bakar Ash-Shiddiq wafat dalam usia 63 tahun, Sebelum wafat beliau telah menunjuk Umar bin Khattab untuk menjadi khalifah sebagai penggantinya. Penunjukan ini dilakukan berdasarkan pada pengalaman dan kejadian yg dialami beliau ketika peristiwa kewafatan Rasulullah SAW terjadi. Beliau khawatir kalau tidak segera menunjuk pengganti dan ajal datang menjemputnya, maka akan timbul pertentangan dan perpecahan dikalangan umat islam yg mungkin bisa terjadi lebih parah dari pada ketika peristiwa kewafatan Nabi Muhammad SAW dahulu. Dengan demikian, ada perbedaan antara proses pengangkatan Umar bin Khatab sebagai khalifah, dengan khalifah sebelumnya yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq. Umar bin Khattab mendapat kepercayaan sebagai khalifah kedua tidak melalui pemilihan dalam sistem musyawarah yang terbuka, tetapi melalui penunjukan atau wasiat dari khalifah sebelumnya nya yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq. Kemudian Umar bin Khattab di bai'at / dilantik dan disyahkan menjadi khalifah oleh kaum muslimin tepatnya tahun 13H / 634M. dengan begitu secara langsung beliau diterima sebagai khalifah yang resmi dan diakui sebagai pemimpin umat islam kedua Setelah Khalifah Pertama yaitu Abu Bakar Asy Shiddiq, dan dengan demikian tadi berarti sangat jelas sekali kalau Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat yg termasuk kedalam golongan Khulafa-ur Rasyidin yaitu Sabat Nabi yg ditunjuk untuk memimpin umat islam.


"Perkembanagan dan kemajuan islam yang Dicapai pada masa khalifah Umar Bin Khattab" 

Selama pemerintahan Umar bin Khattab kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua negara adi daya (Negara yg berkuasa) yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan islam pada masa khalifah Umar bin Khattab. Sejarah islam mencatat banyak pertempuran besar yang terjadi masa awal penaklukan ini. Diantaranya pertempuran Yarmuk, yang terjadi di dekat Damaskus, 20 ribu pasukan Islam mampu mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70 ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi di Asia Kecil bagian selatan. Umar bin Khattab melakukan banyak reformasi (Perubahan sistem) secara administratif (Pembangunan kepemerintahan dengan sistem kepemimpinan wilayah dan perwakilan rakyat) dan mengontrol dari dekat kebijakan publik dan kepemerintahan, termasuk membangun sistem administratif untuk daerah yang baru ditaklukkan. Ia juga memerintahkan untuk diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Tahun 638M Beliau memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Ia juga memulai proses kodifikasi (Menghimpun beberapa peraturan menjadi undang - undang) hukum Islam. Umar bin Khattab sangat dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, yang sangat berbeda sekali gaya hidup dan penampilannya dengan para penguasa lain di zaman itu, Walaupun Umar bin Khattab seorang Pemimpin besar tetapi beliau tetap hidup sangat sederhana dan selalu berbaur dengan masyarakat.

Pada sekitar tahun ke 17H, tahun ke empat kekhalifahannya, Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai dihitung dimulai dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. Diantara beberapa perkembangan peradaban Islam pada masa khalifah Umar bin Khattab yaitu meliputi Sistem pemerintahan, politik, ilmu Pengetahuan, Sosial, Seni, Agama, DLL. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab inilah islam mulai mengalami kemajuan yg sangat pesat didalam segala hal, baik itu pemerintahan, ekonomi, politik, sosial, pendidikan, DLL. Akan tetapi seperti judul artikel diatas ini adalah sejarah ringkas, jadi Ane tidak akan menuliskan semuanya secara rinci disini, Adapun perkembangan kemajuan islam pada masa khalifah Umar bin Khattab diantaranya adalah sebagai berikut:


"Perkembangan dan Kemajuan dibidang Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan pada masa Khalifah Umar bin Khattab"

Pada masa khalifah Umar bin Khatab, sahabat-sahabat yang sangat berpengaruh dan memiliki ilmu pengetahuan sangat diperhatikan sekali oleh pemerintah, dan padaawalnya mereka tidak diperbolehkan untuk keluar dari daerah Madinah kecuali atas izin dari khalifah dan dalam waktu yang terbatas, Hal ini dilakukan Umar untuk melindungi Keamanan mereka. Jadi kalau ada diantara umat Islam yang ingin belajar ilmu hadits dan Al-Qur'an maka mereka harus pergi ke Madinah, ini berarti bahwa penyebaran ilmu dan pengetahuan para sahabat dan tempat pendidikan berpusat di Madinah. Namun dengan meluasnya wilayah Islam sampai keluar jazirah Arab, nampaknya khalifah Umar memikirkan pendidikan Islam didaerah-daerah yang baru ditaklukkan / dikuasai islam tersebut. Untuk itu Umar bin Khatab memerintahkan para panglima perangnya, apabila mereka berhasil menguasai suatu kota, hendaknya mereka mendirikan Masjid sebagai tempat ibadah dan pendidikan.

Berkaitan dengan masalah pendidikan ini, khalifah Umar bin Khatab merupakan seorang pendidik yang melakukan penyuluhan pendidikan di kota Madinah, beliau juga menerapkan pendidikan di masjid-masjid dan pasar-pasar serta mengangkat dan menunjuk guru-guru untuk tiap-tiap daerah yang ditaklukkan itu, mereka bertugas mengajarkan isi Al-Qur'an, Hadits dan ajaran Islam lainnya seperti Fiqih, Aqidah, Akhlaq kepada penduduk yang baru masuk Islam.

Meluasnya kekuasaan Islam, mendorong kegiatan pendidikan Islam bertambah besar, karena bagi mereka yang baru menganut / memeluk agama Islam tentu ingin menimba ilmu keagamaan dari sahabat-sahabat yang menerima langsung dari Nabi Muhammad SAW. Pada masa ini telah terjadi mobilitas (Pergerakan suatu penduduk dari satu daerah kedaerah yg lain) penuntut ilmu dari daerah-daerah yang jauh dari luar Madinah, karena saat itu Madinah menjadi pusat agama Islam. Gairah menuntut ilmu agama Islam inilah yang kemudian mendorong lahirnya sejumlah pembidangan disiplin keagamaan. Dengan demikian pelaksanaan pendidikan dimasa khalifah umar bin khatab lebih maju, sebab selama Umar bin Khattab memerintah Negara berada dalam keadaan stabil dan aman, ini disebabkan, disamping telah ditetapkannya masjid sebagai pusat pendidikan, juga telah terbentuknya pusat-pusat pendidikan Islam diberbagai kota dengan materi yang dikembangkan, baik dari segi ilmu bahasa, menulis dan pokok ilmu-ilmu islam lainnya.


"Perkembangan Sosial pada masa Khalifah Umar bin Khattab"

Pada masa Khalifah Umar bin Khatthab ahli Adz-dzimmah (yaitu penduduk yang memeluk agama selain Islam dan berdiam diwilayah kekuasaan Islam). Yang terdiri dari pemeluk Yahudi, Nasrani dan Majusi. Mereka mendapat perhatian, pelayanan serta perlindungan. Dan membuat perjanjian, yang antara lain berbunyi: "Keharusan orang-orang Adz-dzimah menyiapkan keperluan dan makanan bagi para tentara Muslim yang memasuki kota mereka" dengan damai dan saling menghormati. Pada masa kekhalifahannya, Umar bin Khattab sangat memerhatikan pula keadaan sekitarnya, seperti kaum fakir, miskin dan yatim piatu.


"Perkembangan bidang Keagamaaan pada masa 

Khalifah Umar bin Khattab"

Di zaman khalifah Umar bin Khattab gelombang ekspansi (perluasan daerah kekuasaan) pertama terjadi di: Ibu kota Syria, Damaskus, jatuh dan dikuasai islam tahun 635 M, dan setahun kemudian, setelah tentara Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syria jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Dengan memakai Syria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan 'Amr ibn 'Ash, dan ke Irak di bawah pimpinan Sa'ad ibnu Abi Waqqash. Iskandariah / Alexandria ibu kota Mesir ditaklukkan / dikuasai islam pada tahun 641M. Dengan demikian, Maka Mesir jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Al-Qadisiyah sebuah kota dekat Hirah di Iraq jatuh dan dikuasai islam pada tahun 637 M. Dari sana dilanjutkan ke ibu kota Persia ( Al-Madain) yang jatuh dan dikuasai islam pada tahun itu juga (637M). Pada tahun 641M Moshul pun dapat dikuasai. Dengan demikian, pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arab, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir. Dalam kata lain. Islam pada zaman khalifah Umar bin Khattab semakin luas dan berkembang. Jadi dapat disimpulkan, keadaan agama Islam pada masa Umar bin Khatthab sudah mulai kondusif (mendukung) dikarenakan karena kepemimpinannya yang tegas, berani, adil, dan bijaksana. Pada masa ini pulalah Islam mulai merambah ke dunia luar, sehingga islam dapat tersebar kesetiap penjuru dunia seperti sekarang ini.


''Peristiwa Wafatnya Khalifah Umar bin Khattab''

Umar bin Khattab wafat dengan jalan dibunuh oleh Abu Lulu'ah (Lukluk / Fairuz) pada saat Umar bin Khattab akan melaksanakan shalat Shubuh. Lulu'ah / Lukluk / Fairuz adalah seorang budak yg membenci islam dan Umar bin Khattab , Fairuz adalah seorang budak milik Al-Mughirah, Fairuz adalah orang Persia yang tertawan di Nahawand, yang kemudian menjadi budak Al-Mugirah bin Syu'bah, Pada saat terjadi peperangan dengan Persia yg ketika itu berhasil dikalahkan islam pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab.Pembunuhan ini konon terjadi karena dilatar belakangi dendam pribadi Abu Lukluk (Fairuz) terhadap Umar bin Khattab. Fairuz merasa sakit hati atas kekalahan Persia oleh islam dibawah kepemimpinan Umar bin Khattab padahal saat itu Persia merupakan negara adidaya (Negara yg besar, Maju, dan Kuat). Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23H / 644 M. Setelah Khalifah Umar wafat, maka jabatan khalifah diberikan kepada Utsman bin Affan.

Pada saat terjadinya peristiwa itu tepatnya hari rabu tanggal 25 Djulhijah tahun ke 23H / 644M, Sebelum matahari terbit Umar bin Khattab keluar dari rumahnya untuk mengimami shalat shubuh. Beliau menunjuk beberapa orang petugas di Masjid untuk mengatur shaf (Barisan) sebelum melaksanakan shalat berjamaah. Kalau barisan mereka sudah rata dan teratur, maka sholat sudah siap dimulai, Sebelum Shalat dimulai Umar bin Khattab selalu melihat dan memeriksa shaf pertama. Kalau ada orang yang berdiri terlalu maju atau terlalu mundur, maka diatur dengan tongkatnya. Kalau semua sudah terlihat teratur dan siap untuk melaksanakan shalat, Maka mulailah beliau bertakbir untuk memulai shalat. Pada saat itu, Baru saja beliau mulai niat shalat dan hendak bertakbir tiba-tiba muncul seorang laki-laki di depannya dan langsung menikamnya dengan khanjar (Pisau bermata dua) sebanyak tiga sampai enam kali. Hingga membuat Umar bin Khattab tersungkur dan merasakan sakit yg amat sangat dari ketajaman senjata itu.

Dalam keadaan menahan rasa sakit yang sangat itu Umar bin Khattab menoleh kepada jemaah yang lain dan membentangkan tangannya seraya berkata: "Kejarlah orang itu, dia telah menikamku" Orang itu adalah Abu Lu'lu'ah / Fairuz, budak Al-Mugirah. Rupanya Kedatangan Fairuz ke Masjid itu sengaja hendak membunuh Umar bin Khattab di pagi buta itu. Fairuz datang ke masjid dalam keadaan masjid masih sepi, kemudian dia bersembunyi di salah satu sudut Masjid dengan memegang Khanjar / pisau bermata dua yg sangat tajam, dekat dengan tempat berdirinya imam, karena dia tahu imamnya itu pasti Umar bin Khattab ,maka begitu shalat dimulai ia langsung bertindak dan melancarkan aksinya. Sesudah itu ia kabur berlari hendak menyelamatkan diri. Keadaan pada saat itu menjadi gempar dan kacau, Orang banyak berlarian mengejar hendak menangkap dan menghajar Fairuz. Tetapi Fairuz tidak memberi kesempatan dan melawan kepada siapa saja yg mendekati dan hendak menangkapnya. Fairuz membabi buta dengan senjata tajam yg ada ditangannya, menikam ke kanan kiri hingga ada dua belas orang yang terkena tikaman senjatanya itu, Pada saat Fairuz mengamuk dan membabi buta ini menyelinaplah salah seorang kearah belakang Fairuz dan menyelubungkan bajunya kepada Fairuz sambil mendorong dan menjatuhkannya ke lantai. Pada saat itu Fairuz merasa yakin kalau dirinya pasti akan dibunuh, lalu Fairuz pun bunuh diri dengan khanjar yang digunakannya untuk menikam Umar bin Khattab.

Ketika peristiwa itu terjadi, Konon Umar tak dapat berdiri karena rasa perihnya tikaman khanjar itu, dan terhempas jatuh. Sehingga suasana menjadi kacau balau ditambah dengan banyak darah yg bercucuran akibat dari peristiwa memilukan tadi sehingga membuat sholat shubuh pada waktu itu sedikit tertunda, Dalam keadaan suasana kacau balau ini para jemaah yg hadir secepatnya mengantarkan Umar bin Khattab dan beberapa orang lain yg terluka kekediamannya masing-masing dan membereskan serta membersihkan masjid karena apapun alasannya sholat shubuh yg tadi sempat tertunda harus tetap dilaksanakan. Setelah semuanya beres maka dilaksanakanlah sholat, Pada saat itu yg menjadi imam sholat shubuh itu adalah Abdur-Rahman bin Auf, Shalat dilaksanakan dengan singkat dengan bacaan surat yg pendek, karena mereka akan bergegas menuju kerumah Umar bin Khattab untuk memastikan keadaan beliau.

Setelah melaksanakan shalat shubuh, Abdur Rahman bin Auf dan jemaah yg lain langsung bergegas menuju kediaman Umar bin Khattab, Seiring terbitnya matahari pagi, berita memilukan ini pun tersebar ke seantero Madinah. Penduduk dan pemuka pemuka dari masing masing kabilah yg ingin mengetahui lebih jelas mengenai kejadian yang sangat mengejutkan itu, segera berkumpul di halaman rumah Umar bin Khattab untuk mengetahui kondisi kesehatanya. Abdullah ibnu Abbas mengungkapkan ketika peristiwa itu terjadi "Aku masih berada ditempat Umar bin Khattab dan dia belum sadarkan diri hingga mata hari terbit", Setelah siuman, sambil berbaring kemudian Umar bin Khattab bertanya: "Apakah orang-orang sudah shalat?", "Sudah", jawab Abdullah ibnu Abbas. Setelah itu Umar bin Khattab memerintahkan kepada Abdullah ibnu Abbas untuk mencari tahu siapa orang yang telah menikamnya. Kemudian Abdulah segera keluar dari rumah Umar bin Khattab untuk menemui para pemuka kabilah dan kaum muslimin yg menunggu di halaman rumah Umar bin Khattab.

"Saudara saudaraku," kata Abdullah ibnu Abbas, "Amirul mu'munin (Umar bin Khattab) ingin mengetahui apakah peristiwa ini merupakan sesuatu yg sudah kalian rencanakan?", Para pemuka kabilah yang mendengar pertanyaan tersebut menjadi kecut, dan serentak berkata, "Semoga Allah melindungi kami, kami tidak tahu, Mana mungkin itu akan terjadi, Jika kami tahu, pasti kami bersedia menebusnya dengan nyawa kami atau anak-anak kami." Kemudian Ibnu Abbas melanjutkan lagi, "Lalu siapa yang menikam Umar bin Khattab?". "Beliau ditikam oleh musuh Allah, Abu Lukluk budak Al-Mughirah bin Syu'bah," jawab mereka.
Abdullah Ibnu Abbas kembali kedalam rumah Khalifah Umar bin Khattab dan menyampaikan kabar orang yang telah menikamnya. " Alhamdulillah, aku tidak dibunuh oleh seorang muslim" kata Umar bin Khattab sambil menangis. Kemudian Umar bin Khattab berkata "Demi Allah, jika aku dapat meninggalkan dunia ini tanpa ada perkara yang memberatkanku dan tak ada apa-apa untukku, maka aku akan bahagia."
Kemudian Abdullah ibnu Abbas berkata "Ya Amirul Mukminin, Rasulullah SAW, meninggalkan dunia ini dan dia merasa bahagia denganmu, tidak ada dua orang Muslim yang berselisih berkenaan dengan kekhalifahanmu, setiap orang bahagia dengan kekhalifahanmu". Umar bin Khattab berkata "Aku tahu itu, tapi kekhalifahan ini membuatku khawatir, Wahai Abdullah, dudukkan aku", kemudian mereka mendudukkan Umar bin Khattab, Kemudian Umar bin Khattab memegang bahu Abdullah Ibnu Abbas dan berkata "Wahai Abdullah Ibnu Abbas Sahabatku, maukah kau bersaksi untukku di hari kiamat?". Abdullah berkata "Aku akan bersaksi untukmu di hari kiamat".

Kemudian Umar bin Khattab berbaring di pangkuan putranya (yg bernama Abdullah ibnu Umar). Kemudian Umar bin Khattab berkata kepada putranya (Abdullah Ibnu Umar) "Tempatkan pipiku di lantai".
Abdulah bin Umar berkata "Kenapa ayah?" sambil mengecup kening Umar bin Khattab dan menempatkan pipinya di lantai. Umar bin Khattab berkata "Jika aku ditakdirkan berada di surga, maka bantal surga lebih lembut daripada pahamu, dan jika aku ditakdirkan masuk neraka, maka kau tidak menginginkan seorang penghuni neraka di atas pahamu". Selain itu, Umar bin Khattab juga berpesan kepada anaknya agar menjual benda-benda yang dimilikinya untuk melunasi utang-piutangnya. Sebab beliau tidak ingin meninggalkan dunia dengan membawa kewajiban yang belum diselesaikan.Kemudian Umar bin Khattab berkata lagi kepada anaknya, yaitu Abdullah ibnu Umar "Ya Abdullah, pergilah dan tanyakan kepada Aisyah R.A, apakah dia membolehkanku untuk dikubur disamping Rasulullah SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq R.A?".

Lalu pergilah Abdullah ibnu Umar ke kediaman Aisyah R.A, Sesampainya di kediaman Aisyah R.A kemudian dia mengetuk pintunya dan masuk ke rumah Aisyah R.A. Ternyata Aisyah R.A sedang menangis, Abdullah Ibnu Umar memberikan salam dan kemudian bertanya pada Aisyah R.A "Umar bin Khattab meminta untuk dikuburkan di samping Rasulullah SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, apakah anda mengizinkannya?". Kemudian Aisyah R.A berkata "Aku sudah memesan tempat itu untuk diriku, karena Rasulullah SAW adalah suamiku dan Abu Bakar adalah ayahku, tapi aku akan ikhlas memberikannya kepada Umar bin Khattab". Setelah mendengar jawaban dari Aisyah R.A maka kembalilah Abdulah ibnu Umar kerumahnya untuk menyampaikan jawaban Aisyah R.A kepada Umar bin Khattab.

Ketika Abdullah ibnu Umar datang, Umar bin Khattab sedang berbaring tetapi setelah beliau melihat Abdullah ibnu Umar datang, Umar bin Khattab berkata "Dudukkan aku", Kemudian mereka mendudukkannya, lalu Abdullah ibnu Umar memasuki ruangan dan berkata "Wahai ayahku, keinginanmu dikabulkan." Kemudian Umar bin Khattab berkata "Aku tidak punya keinginan apapun melebihi itu, Ketika aku meninggal dan kau membawaku untuk dikuburkan, tanyakan kepada Aisyah R.A sekali lagi, mungkin karena statusku dia merasa keberatan untuk memberikanku tempat itu. Tanyakanlah lagi, dan jika dia setuju, maka kuburkan aku disana, kalau tidak, maka kuburkan aku di pemakaman umat Muslim".

Beberapa hari setelah peristiwa penikaman itu, Umar bin Khatab wafat dan menyisakan duka mendelam dikalangan umat islam. Seandainya Kematian Umar bin khatab tidak melalui proses seperti itu, mungkin kesedihan tidak akan berlarut-larut, Tapi tentunya semua itu adalah Takdir dan Ketentuan dari Allah SWT, yg telah ditetapkan Nya, Terlepas dari bagaima kondisi islam sepeninggalan Umar bin Khattab dan Proses Kewafatannya, Tetap harus dikatakan dan disyukuri bahwa islam telah mencapai kegemilangan dan kemajuan pesat pada saat itu, dan tentunya ini tidak dapat dilepaskan dari peran Umar bin khatab.

Umar bin Khattab wafat pada hari Sabtu 28 djulhijah 23H / 644M dan dimakamkan pada hari Ahad 29 djulhijah 23H / 644M di samping makam Abu Bakar Ash-Shiddiq R.A dan Rasulullah Muhammad SAW.

Demikian tadi Artikel Singkat tentang "Sejarah Ringkas Sahabat Nabi Umar bin Khattab" Semoga bermanfa'at dan mohon maaf atas segala kesalahan atau kekurangan yg terdapat dalam Artikel ini, Wabillahi Taufik Walhidayah, Wassalamu 'alaikum Warahmatullohi Wabarokatuhu....


Lihat daftar postingan B&B lainnya KLIK DISINI
Kembali ke Halaman Utama KLIK  DISINI

No comments:

Post a Comment